Jumat, 16 September 2016

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK

                                                                                               
Hasil gambar untuk contoh klasifikasi senyawa organik
                                                                                        
          Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah sedikit. Ada jutaan senyawa organik dan untuk mempermudah dalam mempelajarinya, senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok dan sub kelompok. Secara umum, senyawa organik dikategorikan sebagai berikut:
SENYAWA RANTAI TERBUKA 
     Senyawa ini mengandung sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa rantai lurus (tidak bercabang), atau bercabang. Senyawa rantai terbuka disebut senyawa alifatik. Alifatik berasal dari bahasa Yunani Aleiphar yang berarti lemak, sebagaimana senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati
Senyawa alifatik dibedakan menjadi :


  1. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi adalah hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2.Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.
  2. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n.Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2. 

Hasil gambar untuk contoh senyawa rantai lurus
       Hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna adalah senyawa alifatik, seperti asam lemak dan banyak senyawa lainnya. Kebanyakan senyawa yang mengandung cincin adalah senyawa aromatik. Dengan demikian, senyawa alifatik adalah kebalikan dari senyawa aromatik. 
       Alkana
     Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh. Kelompok senyawa ini sering disebut parafin karena sifatnya yang kurang reaktif. (Parafin berasal dari kata “parum” berarti sedikit, dan “affinis” berarti gabung; atau “parum affinis” yang berarti “berdaya gabung kecil”.) Semua senyawa alkana memiliki rumus umum CnH2n+2  dimana n adalah jumlah atom karbon. Senyawa alkane yang paling sederhana adalah metana (CH4). Seluruh atom H membentuk 4 ikatan sigma pada satu atom karbon, mengalami hibridisasi spdengan bangun molekul tetrahedral. 
Alkena
       Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
 Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.
     Alkena yang paling sederhana yakni adalah atena (C2H4). Membentuk 3 ikatan sigma dan 1 ikatan pi yang terjadi pada satu atom karbon dan memiliki hibridisasi sp2
      Alkuna 
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H yang dapat diikat berkurang dua, sehingga rumus umumnya menjadi : CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2 
      Alkuna yang paling sederhana adalah metuna (C2H2). Membentuk 2 ikatan sigma dan 2 ikatan pi dalam satu atom karbonnya dan memiliki hibridisasi sp. 
SENYAWA RANTAI TERTUTUP

          Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai senyawa siklik, terdiri dari dua jenis:   
     1.  Senyawa Homosiklik
   Senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom carbon. Senyawa homosiklik  atau senyawa karbosiklik dibagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik. 
  • ·         Senyawa alisiklik
            Merupakan Sebuah cincin  beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa homosiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumun umum CnH2n. 
  •       Senyawa Aromatik
                Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang seling. Disebut senyawa aromatik karena sebagian darinya memiliki bau yang harum
Hasil gambar untuk contoh senyawa alisiklik 
2. Senyawa Heterosiklik
         Ialah ketika  lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsur seperti Nitrogen, Oksigen, atau Sulfur ada di dalam cincin. Atom selain karbon yang ada di dalam cincin disebut heteroatom. Senyawa heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom penyusun cincin satu, dua dan tiga.

Hasil gambar untuk contoh senyawa heterosiklik
 

4 komentar:

  1. Assalamualaikum Winarsih
    Saya ingin bertanya, tolong berikan contoh Senyawa Homosiklik maupun Senyawa Heterosiklik beserta srtuktur molekulnya?

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum
    Tolong jelaskan manakah yg lebih reaktif alkana , alkena atau alkuna?
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. baiklah saudari maya pada artikel di atas sudah ada di jelaskan tentang homosiklik dan heterosiklik.

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan menanggapi pertanyaan saudara ikhsan. menurut saya yang lebih reaktif adalah alkuna karena alkuna hanya mengikat sedikit atom H dan ikatannya mudah terputus karena rangkaptiga

    BalasHapus