Isomer adalah
suatu keadaan di mana dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul
kimia yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
Senyawa
karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon karena hanya terdiri dari dua
unsur, yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Meskipun demikian jumlah senyawa yang
dihasilkan dari kedua unsur ini sangat banyak. Macam – macam atom karbon, yaitu
atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Keistimewaan atom karbon
yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dan kemampuannya dalam
membentuk rantai karbon, menyebabkan atom karbon mempunyai kedudukan y ang
berbeda-beda. Kedudukan tersebut adalah:
1.
Atom karbon primer, yaitu
atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang lain.
2.
Atom karbon sekunder, yaitu
atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon yang lain.
3.
Atom karbon tersier, yaitu
atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang lain.
4.
Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang terikat langsung pada 4
atom karbon yang lain.
Dari contoh di atas, bisa dilihat jumlah atom
karbon pada masing-masing posisi,yaitu:
primer
: 5 (yang bertanda 1°)
sekunder : 3
(yang bertanda 2°)
tersier
: 1 (yang bertanda 3°)
kuarterner : 1 (yang
bertanda 4°)
Banyaknya kemungkinan struktur senyawa karbon,
menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan
rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh
IUPAC atau yang disebut dengan
sistem nomenklatur IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry), yang terdiri dari 3 bagian yaitu: : Prefix (awalan cabang dengan akhiran -il), Parent (jumlah atom karbon pada rantai utama
(terpanjang)), Suffix (akhiran).
Contoh :
è suffix (ana) dan parent 5
R-Mg-X è prefix (Mg), parent (R=gugus alkil), dan suffix (X=halida)
Jenis-jenis
isomer struktur
1. Isomer Rangka
Isomer rangka adalah isomeri yang terjadi karena
perbedaan rangkanya, biasanya terjadi antara senyawa rantai lurus dengan
senyawa yang memiliki cabang, bisa pula antar senyawa yang memiliki cabang,
namun berbeda pada posisi dan jumlah cabang.
Contoh :
Cloro Butana jika direaksikan akan menata ulang dan membentuk produk yang lebiha banyak, cloro butana lebih mudah disubtitusi karena letak subtituen paling ujung dan bersifat tidak stabil. Sedangkan 2-cloro butana lebih stabil. Kestabilan dilihat dari atom H yang paling banyak.
2. Isomer Posisi
Isomer posisi adalah isomeri yang terjadi karena
perbedaan posisi ikatan rangkap. Isomeri ini hanya terjadi pada senyawa
hidrokabon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Contoh:
3. Isomer Fungsional
Isomer fungsional adalah isomer yang berbeda golongan.
Keisomeran fungsi terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa yang
mempunyai rumus molekul sama.
Contoh
:
C-C-OH C-O-C
sifat fisisnya titih didih etanol lebih tinggi dari dimetil eter, sedangkan dari segi sifat kimianya etanol lebih reaktif dari dimetil eter sehingga lebih mudah bereaksi karena kepolaran senyawa etanol sedangkan dimetil eter bersifat non polar.
ETILENA
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat
atom hidrogen dan dua
atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon
tak jenuh atau olefin.
Pada suhu kamar,
molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua atom
pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan
karbon-hidrogen pada molekul adalah 117°, sangat dekat dengan sudut 120° yang
diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal
sp2.
Yang
perlu diperhatikan adalah :
§ Panjang ikatan
§ Sudut ikatan
Panjang ikatan
rangkap lebih pendek dibanding ikatan tunggal hal ini dikarenakan interaksi
antara ikatan pi
menyebabkan panjang ikatan memendek.
PERTANYAAN
Mengapa sudut ikatan H-C-C (sudut ikatannya=121) lebih
besar dibanding sudut ikatan H-C-H (sudut ikatannya=117) ?
Jawab :
Sudut ikatan H-C-C lebih besar dari sudut ikatan
H-C-H, karena elektron valensi atom pusat yang digunakan pada pembentukan
senyawa kovalen terkadang digunakan untuk membentuk ikatan kadang tidak
digunakan. Elektron yang tidak digunakan digunakan ditulis sebagai pasangan
elektron bebas (PEB). Sedangkan electron yang digunakan dalam pembentukan
ikatan ditulis sebagai pasangan electron ikatan (PEI). Selain PEB dan PEI pada
atom pusat dapat pula terdapat electron tidak berpasangan seperti molekul NO2.Dalam
suatu molekul elektron-elektron tersebut saling tolak-menolak karena memiliki
muatan yang sama. Untuk mengurangi gaya tolak tersebut atom-atom yang berikatan
membentuk struktur ruang tertentu hingga tercapai gaya tolak yang minimum.
Akibat yang ditimbulkan dari tolakan yang terjadi yaitu mengecilnya sudut
ikatan dalam molekul.
selamat malam , saya ingi bertanya ,mengapa Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya?terimakasih
BalasHapus